Untuk merajut dengan menggunakan bahan dasar mi ini, menurut beberapa historical past yang saya himpun, Cynhtia menggunakan jarum rajut biasa, sebuah kotak kayu kecil untuk mendukung jarum rajutnya tersebut, alat kecil seperti sisir, dan pengering rambut untuk mengeringkan mie instan yang telah dimasak tersebut.
Maksudnya apabila seorang pekerja seni itu dapat menghasilkan sesuatu karya yang dibuat sebaik-baiknya dari dalam hati tanpa adanya paksaan. Karena karya seni itu adalah sesuatu yang indah dan tentunya keindahan itu juga akan dilihat oleh orang lain, maka dengan orang lain melihat karya seni kita yang baik dan indah, orang tersebut juga merasakan air of secrecy kebahagiaan terhadap karya seni yang kita telah buat.
Dan menurutnya, seorang pekerja seni di bidang seni rupa dikatakan kreatif apabila dia dapat menggambarkan apa yang ingin dia katakana dengan jujur dan dari hati.
Menurut beberapa sumber yang saya baca pula, setiap harinya, Cynthia menghabiskan 3 sampai four jam untuk merampungkan karyanya, di mana dia menambahkan benang dari mi instan yang telah dimasak tersebut agar hasil karya rajutan nya dari mi instan tersebut selesai.
***
Anak-anak muda Indonesia sekarang ini, semakin banyak yang berkontribusi untuk menghasilkan karya seni yang kreatif dan inovatif yang tentunya membuat decak kagum bagi siapa saja yang melihatnya.
Lebih lanjut, dara cantik lulusan LASALLE College of The Arts Singapura ini menuturkan kepada saya bahwa sejak kecil ia memang telah suka dengan bidang seni rupa, dan bertambahlah rasa cinta nya terhadap bidang seni rupa sejak ia menempuh pendidikan di LASALLE College of The Arts Singapore pada tahun 2012.
Terakhir, Cynthia berujar pada saya bahwa kedepan nya dia terus berkarya pada jalur seni rupa ini. Karena dirinya adalah tipe orang yang senang membuat sesuatu karya seni yang Kebanyakan karya nya adalah mencoba merangkup konsep yang sulit ke dalam aksi yang mudah. Saya ingin berkarya terus dan mudah-mudahan bisa tetap lanjut di jalur ini Tutupnya.
Salam Kompasiana
Merajut, hal yang lazim dikerjakan oleh seorang perempuan yang biasanya menggunakan benang rajut biasa, tapi kini ditangan seorang perempuan, anak muda Indonesia, karya seni rajutan dari hal yang biasa, disulap menjadi hal yang luar biasa.
Dari bincang-bincang ringan antara saya dengan Cynthia di atas, untuk saya pribadi saya dapat menarik kesimpulan bahwa, di dunia ini tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Semua kemungkinan bisa terjadi kapan saja, di mana saja, pada siapa saja. Apa yang menurut kita mustahil untuk dilakukan, tapi lihat, untuk orang lain? Bisa dikerjakan bahkan dikerjakan dengan hasil yang sangat baik.
Mi Instan yang logika nya hanya bisa dipakai sebagai bahan kudapan, tapi nyata nya bisa dipakai untuk bahan dasar pembuatan hasil karya rajutan. Dan hasil karya dari Cynthia Delaney Suwito ini telah dipublikasikan di fanpage facebook Channel News Asia, sila buka tautan berikut ini (Knitting Noodles Cynthia Delaney Suwito) dan berikut saya lampirkan pula youtube channel dari Cynthia Delaney Suwito yang saya ambil dari possess websitenya. selamat menyaksikan!
Apakah saya salah menulis? Tentu tidak, anak muda tersebut membuat karya seni rupa berupa rajutan menggunakan bahan dasar mie, yang di mana biasanya, mi digunakan sebagai bahan pangan yang dapat diolah untuk beraneka macam kudapan, seperti mi goreng, mie rebus, I fu Mie, martabak mi, dan lain sebagainya.
Selamat menyambut tahun baru 2017 bagi Anda yang sudah bersiap dengan segala resolusi terbaik di tahun depan. jadilah konseptor dan bukan sebagai insan pengekor! (DEW)
Saya jadi tergugah untuk bertanyatanya langsung dengan anak muda tersebut. Maka jadilah kami saling bercerita lewat e mail. Cynthia Delaney Suwito (23) adalah anak muda Indonesia yang sangat kreatif menciptakan ide untuk membuat rajutan berbahan dasar mie. Cynthiabegitu saya menyapanya, telah menggunakan bahan dasar mi instan yang telah dimasak, sebagai bahan untuk membuat karya seninya sejak tahun 2013, dia menuturkan kepada saya, bahwasanya dia memang sering menggunakan berbagai macam benda dalam proses pembuatan karya seninya, karena karena ia tertarik dengan bagaimana benda yang kitamanusia-- gunakan setiap hari, bisa menggambarkan kehidupan manusia.
Salah saju objek yang menurut ia dapat menggambarkan dunia dengan akurat adalah mi instan. Mi instan dikonsumsi oleh mayoritas negara di dunia dan popularitas ini menurut nya mendefinisikan bagaimana kita (manusia) suka dengan sesuatu yang cepat, instan, enak tanpa memperhatikan kegunaannya pada kesehatan.
Kemudian, dia bercerita pada saya, sebenarnya tujuan dibuatnya karya seni Knitting Noodles ini adalah karena menganggap karya Knitting Noodles sebagai up so some distance art dan konsep di belakang karya ini adalah kontras dari ide waktu dengan melakukan sesuatu yang lambat dengan sesuatu yang cepat. Dengan menggunakan mi speedy, benda cepat ini justru membuat proses merajut lebih lambat dari seharusnya.
0 Response to "Knitting Noodles, Teknik Mengubah Mi Menjadi Karya Seni"
Post a Comment